Saat bulan Juni tiba, anak-anak di seluruh sekolah di Indonesia merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Liburan sekolah telah tiba! Hari-hari belajar yang berat dan rutinitas yang padat akhirnya digantikan dengan kebebasan untuk bermain dan bersenang-senang. Kali ini, Kak Umi, seorang ibu rumah tangga, merencanakan liburan yang spesial untuk kedua anaknya: Tia yang berusia 10 tahun dan Dani yang berusia 8 tahun. Mereka ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama sebagai keluarga.
Kak Umi mulai merencanakan liburan tersebut jauh-jauh hari. Banyak ide yang muncul di benaknya mengenai tempat yang ingin mereka kunjungi. Setelah berdiskusi dengan suaminya, Pak Budi, mereka akhirnya sepakat untuk mengunjungi Bali, pulau dewata yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Keluarga ini menyimpan harapan besar untuk menikmati kebersamaan di tempat eksotis itu.
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pagi hari, Kak Umi membangunkan Tia dan Dani dengan ceria. “Selamat pagi, sayang! Siap untuk liburan ke Bali?” seru Kak Umi. Tia dan Dani melompat dari tempat tidur dengan wajah berbinar-binar. Setelah sarapan cepat, mereka bersiap-siap untuk berangkat ke bandara.
Dengan rute yang disiapkan, mereka tiba di bandara dengan waktu yang cukup untuk bersantai sebelum terbang. Kak Umi dan Pak Budi memanfaatkan waktu menunggu dengan bermain permainan sederhana di ponsel bersama anak-anak sambil menunggu panggilan penerbangan. Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka dipanggil untuk melakukan boarding.
Selama penerbangan, Tia dan Dani antusias memandangi awan dari jendela. Mereka gemar membuat berbagai cerita imajinatif tentang dunia yang mereka lihat. Kak Umi pun merekam momen-momen lucu ini agar bisa dijadikan kenang-kenangan di kemudian hari.
Setibanya di Bali, mereka segera disambut oleh udara hangat dan pemandangan yang menakjubkan. Pak Budi sudah memesan mobil sewa untuk mengantarkan mereka ke penginapan. Dalam perjalanan menuju hotel, mereka melihat jalan yang indah dengan tanaman hijau di sepanjang jalan dan desiran ombak yang begitu menenangkan.
Pagi di Bali dimulai dengan sinar matahari yang cerah. Setelah sarapan, keluarga ini langsung menuju Pantai Kuta, salah satu pantai paling terkenal di Bali. Saat tiba di pantai, Tia dan Dani tak sabar untuk berlari ke pasir pantai. Gembira sekali mereka melihat ombak dan suara riak air laut yang mengundang.
Mereka segera menyewa alas pantai, dan Kak Umi mengeluarkan peralatan permainan pantai yang telah dibawa. Tia dan Dani mulai membuat istana pasir sambil mengumpulkan kerang-kerang kecil di tepi pantai. Sesekali, mereka berlari ke arah ombak untuk menghindar dari air yang menyapu ke pantai. Tawa ceria mereka membuat suasana semakin hidup.
Setelah puas bermain di pantai, Pak Budi mengajak keluarga untuk makan siang di warung seafood yang terkenal di dekat sana. Mereka menikmati hidangan segar seperti ikan bakar, cumi, dan sayur daun singkong yang menggugah selera. Sambil makan, mereka berbagi cerita dan tertawa, saling menceritakan pengalaman lucu saat bermain di pantai.
Setelah makan siang, mereka melanjutkan menikmati waktu dengan berbelanja di pasar souvenir. Di sana, Tia dan Dani terlihat begitu antusias memilih berbagai barang menarik, mulai dari baju, gantungan kunci, hingga kerajinan tangan khas Bali. Kak Umi dan Pak Budi membiarkan anak-anak memilih sesuatu yang ingin dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Pagi berikutnya, mereka merencanakan untuk pergi ke Ubud, yang terkenal dengan seni dan budayanya. Setelah sarapan, mereka memulai perjalanan menuju Ubud. Di perjalanan, mereka disuguhi pemandangan sawah terasering yang sangat indah. Tia dan Dani terpesona melihat petani yang sedang bekerja di ladang.
Setibanya di Ubud, mereka langsung mengunjungi Pasar Seni Ubud yang terkenal. Pasar ini penuh dengan barang-barang kerajinan tangan, seni lukis, dan berbagai produk lokal yang menarik. Tia sangat tertarik dengan lukisan-lukisan yang ada di sana, sementara Dani lebih suka membeli mainan kayu yang dijual di kios-kios kecil. Mereka berkeliling sambil membawa tas belanja yang semakin penuh.
Setelah puas berbelanja, keluarga ini melanjutkan perjalanan menuju Monkey Forest. Di sini, mereka bisa melihat monyet-monyet yang berkeliaran bebas di area hutan. Sambil berjalan-jalan, mereka berkesempatan memberi makan monyet dengan pisang yang telah dibeli sebelumnya. Tia dan Dani tertawa melihat tingkah monyet yang lucu dan menggemaskan.
Setelah berkeliling di Monkey Forest, mereka menuju Tegalalang Rice Terrace, yaitu sawah terasering yang terkenal di Ubud. Pemandangan hijau yang membentang seolah-olah membuat mereka lupa waktu. Kak Umi mengajak anak-anak untuk berfoto di spot-spot indah yang ada. Mereka menikmati suasana damai dan menenangkan yang ditawarkan alam.
Sebelum meninggalkan Ubud, mereka menyempatkan diri untuk menikmati kuliner khas Bali di sebuah warung sederhana. Mereka mencicipi nasi campur Bali yang lezat dan sate lilit yang enak. Makanan ini membuat pengalaman liburan mereka semakin lengkap.
Hari keempat di Bali merupakan hari yang sangat dinantikan oleh Tia dan Dani. Mereka akan mengunjungi Waterbom, taman air yang terkenal dan penuh dengan wahana seru. Sesampainya di Waterbom, mereka langsung berlari menuju loket untuk membeli tiket dan bersemangat untuk mencoba semua wahana.
Wahana pertama yang mereka naiki adalah “Boomerang”, yang menawarkan sensasi meluncur dari ketinggian. Dengan teriakan kegembiraan, Tia dan Dani meluncur ke bawah. Kak Umi dan Pak Budi tak ketinggalan untuk mencoba wahana seru ini. Tawa riang menggema di sekitar saat mereka merasakan sensasi meluncur dan memercik air.
Mereka juga mencoba berbagai permainan lainnya, seperti lazy river dan wave pool. Setiap wahana memberikan pengalaman yang berbeda. Setelah berjam-jam bermain air, mereka merasa lapar dan mencari tempat untuk makan. Di Waterbom terdapat restoran yang menawarkan berbagai pilihan makanan. Keluarga ini memilih untuk menikmati pizza dan burger sambil beristirahat sejenak.
Setelah puas bermain di Waterbom, mereka berencana menghadiri pertunjukan budaya Bali di Ubud. Merupakan kesempatan yang bagus untuk mengenalkan anak-anak pada salah satu warisan budaya Indonesia. Pertunjukan ini diadakan di Ubud Palace, dan musik gamelan dapat terdengar dari jarak yang cukup jauh.
Ketika pertunjukan dimulai, Tia dan Dani terpesona melihat tarian yang indah dan kostum yang berwarna-warni. Mereka belajar tentang makna setiap gerakan dan cerita yang disampaikan melalui tarian. Kak Umi dan Pak Budi merasa senang melihat anak-anak begitu antusias dan khusyuk menyaksikan pertunjukan.
Liburan hampir berakhir, tapi mereka masih memiliki waktu untuk menikmati satu hari lagi di Bali. Kali ini, mereka memutuskan untuk pergi ke Pantai Nusa Dua yang terkenal dengan keindahan pantainya yang bersih dan tenang. Setelah sarapan, mereka berangkat menuju Nusa Dua.
Di Pantai Nusa Dua, suasananya berbeda dari pantai-pantai lain yang mereka kunjungi. Pasir putih yang lembut dan air laut yang bening membuat mereka betah berlama-lama. Tia dan Dani segera bermain di tepi pantai, membangun istana pasir dan berjalan-jalan di sepanjang pantai.
Setelah bermain, mereka memutuskan untuk melakukan snorkeling. Di sini, mereka bisa melihat terumbu karang dan ikan-ikan warna-warni. Pengalaman ini membuat mereka sangat senang, terutama Tia yang selalu ingin melihat keindahan di bawah laut. Mereka menikmati keindahan yang tak ternilai dan membuat momen berharga ini tak akan terlupakan.
Malam tiba, dan keluarga ini memutuskan untuk makan malam di tepi pantai. Mereka menemukan restoran yang menawarkan menu seafood segar dan hidangan khas Bali. Sambil menikmati makan malam, mereka berbagi cerita tentang pengalaman yang paling menyenangkan selama liburan mereka di Bali. Tia menyatakan bahwa pertunjukan tari menjadi momen favoritnya, sementara Dani sangat bersemangat tentang snorkeling dan melihat ikan-ikan.
Setelah makan malam, mereka berjalan-jalan menyusuri pantai dan menikmati suasana malam yang indah. Cahaya bulan dan suara ombak menciptakan suasana yang damai. Kak Umi dan Pak Budi memandang anak-anak mereka dengan penuh sayang, merasakan kebahagiaan yang datang dari momen kebersamaan ini.
Hari terakhir di Bali tiba. Saatnya mereka bersiap untuk kembali ke rumah. Dengan rasa berat hati, keluarga ini mengemas barang-barang mereka. Namun, baik Tia maupun Dani merasa sangat senang karena liburan kali ini penuh dengan kenangan berharga.
Di bandara, mereka melakukan tur singkat di toko oleh-oleh untuk membeli beberapa barang sebagai kenangan dari perjalanan mereka. Tia membeli kalung kecil berbentuk bintang laut, sedangkan Dani membeli mainan mobil kayu. Suasana penuh tawa dan ceria saat mereka saling berbagi cerita sepanjang perjalanan pulang.
Setibanya di rumah, mereka disambut keluarga dan teman-temannya. Kak Umi dan Pak Budi menceritakan pengalaman masing-masing dan menunjukkan foto-foto indah yang mereka ambil selama liburan. Tia dan Dani dengan penuh semangat menunjukkan oleh-oleh mereka, sementara Kakek dan Nenek terlihat bangga dengan setiap cerita yang mereka sampaikan.
Liburan sekolah di bulan Juni kali ini benar-benar menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi keluarga Kak Umi. Mereka tidak hanya menjelajahi keindahan Bali, tetapi juga menciptakan kenangan dan ikatan yang semakin erat. Pengalaman ini semakin mengingatkan mereka bahwa liburan bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tetapi juga tentang waktu yang dihabiskan bersama orang yang kita cintai.
Sebagai penutup, Kak Umi dan Pak Budi berjanji akan terus merencanakan liburan serupa di masa mendatang. Liburan ini telah meninggalkan jejak manis di hati mereka sebagai keluarga. Dalam perjalanan hidup ini, liburan adalah kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih baik, menciptakan memori yang berharga, dan merayakan kebersamaan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.